Pentingnya Desain Grafis dalam Dunia Digital

Saat ini, desain grafis menjadi salah satu bidang yang sangat krusial di era digital dan industri kreatif. Desain grafis berperan sebagai fondasi utama dalam menciptakan komunikasi visual yang efektif, mulai dari menyampaikan pesan, menjadi daya tarik konten hingga memperkuat identitas merek. Pernyataan ini disampaikan oleh desainer grafis Kreadiv Group, Tara Hanggoro, dalam webinar yang diselenggarakan oleh Sinatif pada Sabtu, 28 September 2024, melalui Zoom Meeting.

Webinar Sinatif seri kedua ini berfokus pada penyampaian pentingnya desain grafis di era digital. Tara menyampaikan, desain grafis merupakan proses penggabungan tipografi, ilustrasi, dan fotografi untuk tujuan persuasif (mengajak), memberikan informasi, atau memberi perintah.

“Desain grafis tidak hanya tentang estetika, tetapi juga tentang bagaimana pesan bisa tersampaikan dengan cara yang mudah dipahami dan menarik bagi audiens. Ini menjadi kunci untuk meningkatkan interaksi dan engagement di platform digital,” ujar Tara, Sabtu (28/9/2024).

Selain itu, Tara menjelaskan beberapa prinsip dasar yang harus diperhatikan dalam desain grafis. Pertama adalah warna. Menurutnya, warna bukan sekadar dekorasi, tetapi memainkan peran dalam menciptakan emosi dan keseimbangan visual yang mendukung pesan utama dari desain.

Selanjutnya, ia menyoroti pentingnya pemilihan font atau huruf dalam desain. “Setiap font memiliki karakter dan nuansa tersendiri. Ada yang memberikan kesan formal, modern, atau bahkan playful. Pemilihan font harus sesuai dengan tujuan komunikasi desain tersebut,” jelasnya.

Tara juga menambahkan bahwa tata letak merupakan elemen penting dalam desain grafis. Tata letak yang baik akan mengintegrasikan teks, gambar, dan ruang secara harmonis untuk menciptakan keseimbangan visual. Menurutnya, gambar bisa menjadi alat yang efektif untuk memperkuat pesan dan membantu audiens memahami informasi dengan lebih baik.

“Tata letak yang tepat akan memastikan bahwa semua elemen dalam desain bekerja bersama untuk menyampaikan pesan secara efektif,” katanya.

Selain prinsip dasar, Wildania juga menyebutkan beberapa software desain yang sering digunakan oleh para profesional. Mulai dari Adobe Photoshop, Illustrator, dan InDesign, Figma, CorelDRAW, hingga platform populer seperti Canva.

Di akhir sesi, Tara memberikan beberapa tips untuk desainer grafis. Ia menyarankan agar desainer pemula bisa mulai dari merancang moodboard sebagai panduan inspirasi dan menetapkan batasan yang realistis dalam setiap proyek serta mencari berbagai referensi. “Ini penting untuk menghindari beban kerja berlebih dan revisi yang berulang, yang pada akhirnya bisa mempengaruhi kualitas hasil karya,” ucapnya.

Sedangkan Direktur Sinatif, Muhammad Fanshoby menjelaskan, di era digital yang semakin maju, keterampilan digital bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan mendesak. Menurut World Economic Forum sebanyak 85% pekerjaan di tahun 2030 akan membutuhkan keterampilan digital. Namun, hanya sedikit yang menyadari besarnya tuntutan ini, dengan setengah dari generasi Z merasa belum siap menghadapi dunia kerja digital.

Fanshobby melanjutkan, menurut data Linkedln Job Report pada tahun 2023 sebanyak 77% perusahaan kini mencari kandidat dengan keterampilan teknologi dasar. Berdasarkan Adobe Digital Trends Report, permintaan untuk keterampilan seperti desain grafis, konten digital, dan SEO telah meningkat hingga 50% dalam lima tahun terakhir.

“Bergabung dengan komunitas digital. Hal ini menjadi salah satu cara terbaik untuk mengejar ketertinggalan di era digital. Kalau bisa belajar bersama, kenapa harus belajar sendiri?” pungkas fanshoby.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *